KLATEN – Tidak dibolehkannya pementasan seni yang mengundang banyak orang selama pandemi Covid-19, membuat para seniman dituntut lebih kreatif, agar dapat bertahan. Seperti yang dilakukan seniman Cokek Gentayangan asal Cawas, Klaten.
Dengan modal patungan, seniman lakon yang dipimpin Jimbling Supriyadi (52) ini mencoba mengadu keberuntungan, menjajal menjadi YouTubers, sambil menyuarakan kritik sosial bagi pemerintah.
“Para seniman itu hidup dari dunia panggung. Sementara pandemi covid 19 ini nyaris semua panggung hiburan harus tutup. Tapi kami sebagai seniman juga harus makani anak bojo. Kadang kehidupan keluarga seniman itu uring-uringan, bagaimana pun dapur harus ngepul, ibaratnya begitu,” tutur pria yang dikenal pakar seni tari dan lakon itu, saat dikonfirmasi Minggu (18/7/2021).
Terkait kiprah seninya bersama komunitas seniman itu Jimbling menuturkan, pihaknya tengah menjajaki dunia YouTube. Bersama seniman Cokekan ia mencoba menghibur masyarakat lewat seni lakon wayang kontemporer.
“Virus Corona itu ibarat hantu. Tidak tampak seper sekian juta bentuk jagat raya. Maka teman-teman seniman macak atau merias diri wajah hantu. Para penabuh berhias hantu. Sinden saya itu dalang kondang Mas Kendro. Kita para seniman tetap membantu tugas pemerintah, menegakkan PPKM Darurat. Tapi jangan lupa masyarakat harus juga hidup,” pesannya.
Terkait agenda para seniman, Jimbling mengatakan telah menyusun agenda rutin sepekan sekali. Tujuan utamanya untuk menghibur diri dan masyarakat agar tidak stres.
“Kami sebagai seniman memahami beratnya tugas pemerintah. Kami berharap karya para seniman itu bisa difasilitasi dengan media sosial atau daring, dengan pendekatan pemihakan hibah atau yang lainnya. Pemerintah ada bantuan sosial, PKH dan lain-lain, hanya untuk seniman tidak ada. Bukan untuk personal seniman, ya untuk kelompok seni, saya kira sudah bagus,” tutur Jimbling.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Klaten Sri Nugroho mengapresiasi inovasi yang dilakukan para seniman. Menurutnya, pemerintah belum bisa berbuat banyak, mengingat ada ketentuan yang mengatur ketat terkait pentas seni saat PPKM Darurat.
“Baik Instruksi Mendagri dan Instruksi Bupati Klaten terkait pelaksanaan PPKM Darurat, masih mengatur ketat. Pentas seni belum bisa dibuka. Kalau PPKM Mikro pertujukan seni untuk hajatan masih boleh. Untuk pemihakan anggaran juga babar blas tidak ada,” ungkapnya, saat dikonfirmasi Senin (19/7/2021). (*/cr1)
Sumber: banten.siberindo.co