PURBALINGGA – Sebanyak 66 orang siswa SMP Negeri 4 Mrebet yang telah menjalani isolasi terpusat selama 10 hari dibolehkan pulang, Kamis (30/9/2021). Sebelumnya, puluhan siswa tersebut dinyatakan positif Covid-19, saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas digelar.
Dokter jaga isolasi terpusat di SMPN 4 Mrebet, Najib Rofi, menjelaskan, jumlah pelajar yang ditangani sejak 21 September 2021 sebanyak 66 orang, terdiri dari 36 orang siswi dan 30 orang siswa. Pelaksanaan isoter menggunakan tujuh ruang kelas, setiap kelas diisi oleh delapan hingga 10 orang.
“Kondisi siswa selama isolasi secara umum sehat, baik, bergejala ringan, tapi tidak menunjukkan gejala yang parah. Selama pelaksanaan isolasi terpusat dilakukan kegiatan rutin, berupa pemantauan imunitasnya, pemberian obat dan vitamin, olahraga, senam, kerja bakti, kegiatan kebersihan ruangan, hingga sterilisasi dengan desinfektan,” jelasnya.
Selama pelaksanaan isolasi, lanjut Najib, para siswa diberikan akomodasi berupa makan, minum, dan makanan kecil oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, serta dapur lapangan Polres Purbalingga. Selain itu, pihaknya melibatkan petugas pendamping, terdiri dari dokter jaga, perawat, bidan, serta petugas lainnya
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menambahkan, para pelajar dibolehkan pulang karena telah memenuhi masa isolasi mandiri sesuai ketentuan yang berlaku. Dia mengingatkan para siswa agar terus disiplin mematuhi protokol kesehatan.
“Sesuai aturan kesehatan, yang terkonfirmasi positif covid-19 melakukan isolasi mandiri selama 10 hari, apabila tidak mengalami gejala berat atau hanya gejala ringan,” ujar Bupati Tiwi, di SMPN 4 Mrebet.
Ditambahkan, pihaknya masih melakukan evaluasi menyeluruh mengenai penerapan pembelajaran tatap muka (PTM). Evaluasi akan dilakukan hingga Senin, 4 Oktober 2021.
Menurutnya, sebelum simulasi PTM dilaksanakan kembali, percepatan vaksinasi bagi pelajar harus diprioritaskan. Selain itu, PTM juga akan diprioritaskan bagi peserta didik tingkat SMA/SMK terutama pelajar kelas XII.
“Untuk PTM kita akan evaluasi dahulu kesiapannya. Syaratnya kita percepatan vaksinasi (pelajar) dulu minimal 30 persen. Sekolah juga harus membentuk Satgas Covid-19 untuk pengawasan prokes secara ketat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono, mengungkapkan, total vaksinasi di kabupaten Purbalingga telah mencapai lebih dari 30 persen. Sedangkan vaksinasi bagi pelajar baru mencapai 3.790 orang atau 3,5 persen dari target vaksinasi sebanyak 95.208 orang.
“Sesuai arahan satgas, kita akan percepat vaksinasi untuk pelajar, lansia dan guru. Kemarin alokasi vaksin di Puskesmas sudah habis. Saat ini (kita) sedang menghabiskan (stok vaksin) yang ada di Kodim. Nanti kalau dropping vaksin datang lagi kita habiskan lagi untuk itu (pelajar, lansia, dan guru),” jelasnya. (*/cr1)
Sumber: jatengprov.go.id